Pengudusan
1. Allah Roh Kudus diutus oleh Allah Bapa dan Allah Anak
untuk memberlakukan dalam hidup kita karya penye-lamatan Allah di dalam Yesus
Kristus.[1]
2. Di dalam Roh Kudus Allah hadir dan bekerja di
tengah-tengah dunia. Ia memelihara, membebaskan dan meme-rintah dunia ini dalam
rangka perwujudan Kerajaan Allah.
Kehadiran Alllah
itu adalah kuasa yang merombak, mem-baharui dan menyucikan kita, sehingga kita
meninggalkan kehidupan lama dan hidup dalam kehidupan baru.[2]
3. Roh Kudus meyakinkan kita melalui Firman Allah, bahwa
kita sudah dibenarkan di dalam Yesus Kristus, sehingga kita adalah ciptaan
baru.[3]
4. Di dalam iman, sebagai hubungan yang akrab antara kita
dengan Allah, kita mengaminkan pembenaran kita dalam Yesus Kristus, dan kita
mempercayakan seluruh kehidu-pan kita dalam tangan Allah sebagai ibadah kita
yang sejati.
Melalui doa, kita menyatakan dan merasakan hubungan kita
yang erat dengan Allah.[4]
5. Sejak kita percaya kepada Yesus
Kristus, kita sudah berada dalam kehidupan baru, tetapi dosa masih tetap
merupakan kenyataan dalam kehidupan kita.
Kehidupan beriman menempatkan kita dalam pergumu-lan
antara dosa dan anugerah, antara yang lama dan yang baru. Roh Kudus
menginsafkan kita tentang dosa dan kebenaran serta membawa kita kepada
pertobatan dari hari ke hari. Ia meyakinkan dan menghiburkan kita akan
kepastian kemenangan kita.[5]
6. Orang beriman sebagai ciptaan baru tidak dapat lagi hidup
di dalam dosa, melainkan kehidupannya merupa-kan suatu persembahan hidup.
Beramal dan berbuat kebanjikan bukan merupakan keharusan,
melainkan adalah pola hidup dan kebudayaan kita sebagai buah-buah
iman bagi kemuliaan Allah.[6]
Pengudusan
1. Kita sudah ditebus menjadi Anak-Anak Allah. Gambar Allah
seperti semula sudah dipulihkan. Hasil penebusan ialah pengudusan hidup. Kita
harus hidup dalam kesucian dan itu adalah pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus
bekerja baik di dalam kehidupan pribadi, maupun persekutuan, baik di dalam,
maupun di luar gereja dalam rangka pembaharuan ilahi (Why. 21:5), “Lihatlah,
Aku menja-dikan segala sesuatu baru”.
2. Penghayatan dan pengalaman keselamatan di dalam kehidupan
sehari-hari adalah pekerjaan Roh Kudus. Amal dan kebajikan adalah buah-buah
iman untuk kemuliaan Allah.
3. Pengudusan hidup berlangsung di dalam pergumulan antara
yang lama di dalam dosa dan yang baru di dalam kebenaran. Sering
kebiasaan-kebiasaan kehidupan lama lebih nampak di dalam kehidupan kita.
Penampakan yang baru melalui buah-buah iman hanya mungkin di dalam suatu
pengudusan hidup di bawah bimbingan Roh Kudus.
4. Beramal dan berbuat kebajikan adalah pola kehidupan baru
sebagai persembahan syukur kita. Moralisme dan legalisme bukanlah suatu pengudusan
hidup yang digerakkan oleh keselamatan di dalam Yesus Kristus.
5. Iman adalah hubungan dengan Allah. Doa merupakan ungkapan
hubungan yang erat dengan Allah dan bukan pertama-tama sebagai alat untuk
meminta sesuatu dari Allah.
[1] Moralisme: Usaha berbuat baik untuk mencapai keselamatan.
[2] Legalisme:
Usaha untuk mendapatkan keselamatan dengan mentaati
tuntutan-tuntutan syariat Torat dan aturan-aturan agama.
[2]
Rm. 8:9,14,16,20-23; 2Kor. 5:17; Gal. 5:16,26; Mzm. 33:6; 138:8; 104:30;
bnd. Luk. 24:49; Kis. 2:17-21.
[4]
Rm. 5:1-2; Gal. 2:20; 3:26 - bnd. Ef. 3:17; Flp. 3:9; Rm. 12:1-2. Kis.
1:14; Kol. 4:2; 1Tes. 5:17; Ibr. 4:14-16; Yak. 5:16 bnd. Ef. 2:18; 3:12; Mat.
21:22; Mat. 17:20; 1Kor. 13:2. Ibr. 11:1-3.
[5]
Yoh. 5:24; Rm. 7:14-16; 8:1-17; 2Kor. 5:17; Gal. 2:19-20; Ef. 2:4-6; Ef.
4:22-24; Kol. 3:10. 1Yoh. 5:4-5, 12. Yoh. 16:8; Rm. 8:23; 2Kor. 1:22; Ef. 1:14.
[6]
2Kor. 5:17; Rm. 6:2-14; Ef. 4:22-24; Kol. 2:6-25; 3:1-6; Mat. 5:16;
7:17-18; Rm. 12:1; 2Kor. 9:8; Rm. 13:8-10. Gal. 5:22-25; Flp. 4:8; Gal.
2:15-20.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar