Firman Allah
1. Yesus Kristus adalah FIRMAN ALLAH yang memanggil kita
untuk percaya kepada-Nya. Di dalam Dia janji keselamatan telah digenapi dan
karena itu berlaku bagi kita.[1]
2. Melalui ciptaan-Nya dan tindakan-Nya di dalam alam dan
sejarah, Allah senantiasa menyatakan diri-Nya. Jawaban manusia atas penyataan
Allah secara umum tidak dapat membawanya kepada pengenalan yang benar tentang
Allah. Alkitab sebagai penyataan Allah yang khusus, me-nyaksikan bahwa hanya di
dalam Yesus Kristus, Allah da-pat dikenal sebagai Bapa yang menyelamatkan.[2]
3. Alkitab adalah Firman Allah yang disampaikan kepada
manusia melalui para Nabi dan Rasul, terdiri dari buku-buku kanonik Perjanjian
Lama dan Perjanjian Baru, dimana Allah menyatakan kehendak-Nya untuk
menye-lamatkan manusia.
4. Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sebagai janji
kese-lamatan dan hidup baru, adalah satu kesatuan, saling melengkapi dan tidak
dapat dipisahkan satu dari yang lain.[3]
5. Alkitab sebagai buku, tidak mempunyai kekuatan dalam
dirinya sendiri. Roh Kudus menyaksikan kepada kita, bah-wa Alkitab adalah
Firman Allah, dan meyakinkan kita sehingga kita menerimanya sebagai kekuatan
yang mem-baharui dan menyelamatkan.[4]
6. Dengan kuat kuasa Roh Kudus, Firman Allah membawa manusia
kepada keselamatan di dalam Yesus Kristus di tengah-tengah pergumulan hidup
melalui pemberitaan dan pembacaan. Tafsiran adalah usaha orang percaya untuk
mengerti Firman Allah, supaya diberlakukan di dalam situasinya di sini dan
sekarang.[5]
7. Firman Allah, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
adalah satu-satunya kaidah hidup yang normatif bagi ke-hidupan manusia, baik
secara pribadi, maupun secara bersama-sama.[6]
8. Alkitab adalah buku sejarah penyelamatan Allah yang
memanggil manusia untuk percaya. Alkitab bukan buku pegangan ilmu pengetahuan
dan dengan demikian tidak boleh dipertentangkan dengan prinsip-prinsip ilmiah.[7]
Firman Allah
1. Yesus Kristus adalah penyataan Allah secara khusus. Dia
adalah Firman Allah. Hanya di dalam Yesus Kristus kita dapat mengenal Allah
sebagai Bapa. Dan pengenalan itu adalah hasil pekerjaan Roh Kudus di dalam
kita.
2. Allah menyatakan diri-Nya secara umum, melalui
ciptaan-Nya dan tindakan-tindakan-Nya di dalam sejarah. Adanya berbagai agama
juga menyaksikan bahwa manusia tetap mencari Allah. Tetapi karena dosa sehingga
manusia tidak bisa lagi menemukan jalan yang membawanya kepada Allah.
Manusia
tidak menemukan Allah, melainkan ilah-ilah dan berhala-berhala. Penyataan umum
tidak cukup untuk membawa kepada pengenalan Allah yang benar. Untuk itu perlu
penyataan khusus, yaitu Firman Allah yang berpusat di dalam Yesus Kristus.
Sebab itu, Kristus adalah jalan, kebenaran dan hidup.
3. Alkitab adalah Firman Allah dalam bentuk buku.
Buku ini tidak langsung turun dari sorga, melainkan ia
menemukan bentuknya melalui proses sejarah. Dalam proses itu Allah telah
mempergunakan manusia, para nabi dan rasul untuk membawa kita kepada Kristus.
Dengan demikian kita tidak percaya kepada Alkitab sebagai buku, melainkan
kepada Yesus Kristus, Firman Allah yang hidup ini.
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru merupakan satu
kesatuan dan tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain.
4. Alkitab sebagai buku tidak mempunyai kesaktian.
Ia
tidak boleh dipergunakan secara magis, misalnya untuk menolak/mencegah penyakit
atau bahaya.
5. Tafsiran itu perlu untuk mengerti dalam situasi yang
bagaimana Allah telah menyampaikan Firman itu dan bagaimana kita harus
memberlakukannya di dalam situasi dan kehidupan kita. Para nabi dan rasul hidup
dalam lingkungan yang lain, kebudayaan yang lain, cara hidup dan berpikir yang
lain. Semuanya itu kita usahakan untuk mengertinya agar kita dapat memahami dan
menghayati makna Firman Allah yang disampaikan itu. Kemudian penghayatan itu
kita amalkan di tengah-tengah dunia, lingkungan dan kehidupan sehari-hari, kini
dan di sini.
6. Alkitab tidak dapat dijadikan buku pegangan ilmiah,
karena ia adalah buku iman yang menyangkut sejarah penyelamatan Allah,
artinya ia adalah buku yang men-ceriterakan bagaimana Allah menyatakan diri-Nya
dan kehendak-Nya untuk menyelamatkan umat manusia dan alam semesta.
Alkitab
dengan demikian tidak boleh dipertentangkan de-ngan ilmu pengetahuan.
7. Di dalam kehidupan kita terdapat bermacam-macam nilai
yang sering merupakan kaidah hidup, misalnya: struktur masyarakat, hubungan
kekerabatan adat-istiadat, dan lain-lain. Firman Allah adalah satu-satunya
kaidah yang menguji dan menentukan berlakunya kaidah-kaidah yang lain bagi
kehidupan Kristen, baik perorangan, maupun persekutuan.
[1]
Yoh. 1:1; Luk. 2:1-20; Yoh. 1:12;
3:16, 18; Luk. 2:29-32; bnd. Yes. 42:6; 49:6;
Mat. 1:22, 23; Rm. 4:23, 24; Ibr. 1:1,2.
[2]
Mzm. 8:2, 10; 19:2 Rm. 1:19-21; Kis. 14:17; 17:26-28; Yoh. 17:25; Ef 2:1-3
Yoh. 14:6, 9; Mat. 11:27; Rm. 8:15, 16; Gal. 4:6-7.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar