Rabu, 30 Mei 2012

Firman Allah


Firman Allah


1.   Yesus Kristus adalah FIRMAN ALLAH yang memanggil kita untuk percaya kepada-Nya. Di dalam Dia janji keselamatan telah digenapi dan karena itu berlaku bagi kita.[1]
2.  Melalui ciptaan-Nya dan tindakan-Nya di dalam alam dan sejarah, Allah senantiasa menyatakan diri-Nya. Jawaban manusia atas penyataan Allah secara umum tidak dapat membawanya kepada pengenalan yang benar tentang Allah. Alkitab sebagai penyataan Allah yang khusus, me-nyaksikan bahwa hanya di dalam Yesus Kristus, Allah da-pat dikenal sebagai Bapa yang menyelamatkan.[2]
3.  Alkitab adalah Firman Allah yang disampaikan kepada manusia melalui para Nabi dan Rasul, terdiri dari buku-buku kanonik Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dimana Allah menyatakan kehendak-Nya untuk menye-lamatkan manusia.
4.  Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sebagai janji kese-lamatan dan hidup baru, adalah satu kesatuan, saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain.[3]
5.   Alkitab sebagai buku, tidak mempunyai kekuatan dalam dirinya sendiri. Roh Kudus menyaksikan kepada kita, bah-wa Alkitab adalah Firman Allah, dan meyakinkan kita sehingga kita menerimanya sebagai kekuatan yang mem-baharui dan menyelamatkan.[4]
6.  Dengan kuat kuasa Roh Kudus, Firman Allah membawa manusia kepada keselamatan di dalam Yesus Kristus di tengah-tengah pergumulan hidup melalui pemberitaan dan pembacaan. Tafsiran adalah usaha orang percaya untuk mengerti Firman Allah, supaya diberlakukan di dalam situasinya di sini dan sekarang.[5]
7.   Firman Allah, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah satu-satunya kaidah hidup yang normatif bagi ke-hidupan manusia, baik secara pribadi, maupun secara bersama-sama.[6]
8.  Alkitab adalah buku sejarah penyelamatan Allah yang memanggil manusia untuk percaya. Alkitab bukan buku pegangan ilmu pengetahuan dan dengan demikian tidak boleh dipertentangkan dengan prinsip-prinsip ilmiah.[7]

Firman Allah


1.   Yesus Kristus adalah penyataan Allah secara khusus. Dia adalah Firman Allah. Hanya di dalam Yesus Kristus kita dapat mengenal Allah sebagai Bapa. Dan pengenalan itu adalah hasil pekerjaan Roh Kudus di dalam kita.
2.  Allah menyatakan diri-Nya secara umum, melalui ciptaan-Nya dan tindakan-tindakan-Nya di dalam sejarah. Adanya berbagai agama juga menyaksikan bahwa manusia tetap mencari Allah. Tetapi karena dosa sehingga manusia tidak bisa lagi menemukan jalan yang membawanya kepada Allah.
     Manusia tidak menemukan Allah, melainkan ilah-ilah dan berhala-berhala. Penyataan umum tidak cukup untuk membawa kepada pengenalan Allah yang benar. Untuk itu perlu penyataan khusus, yaitu Firman Allah yang berpusat di dalam Yesus Kristus. Sebab itu, Kristus adalah jalan, kebenaran dan hidup.
3.  Alkitab adalah Firman Allah dalam bentuk buku.
Buku ini tidak langsung turun dari sorga, melainkan ia menemukan bentuknya melalui proses sejarah. Dalam proses itu Allah telah mempergunakan manusia, para nabi dan rasul untuk membawa kita kepada Kristus. Dengan demikian kita tidak percaya kepada Alkitab sebagai buku, melainkan kepada Yesus Kristus, Firman Allah yang hidup ini.
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain.
4.  Alkitab sebagai buku tidak mempunyai kesaktian.
     Ia tidak boleh dipergunakan secara magis, misalnya untuk menolak/mencegah penyakit atau bahaya.
5.   Tafsiran itu perlu untuk mengerti dalam situasi yang bagaimana Allah telah menyampaikan Firman itu dan bagaimana kita harus memberlakukannya di dalam situasi dan kehidupan kita. Para nabi dan rasul hidup dalam lingkungan yang lain, kebudayaan yang lain, cara hidup dan berpikir yang lain. Semuanya itu kita usahakan untuk mengertinya agar kita dapat memahami dan menghayati makna Firman Allah yang disampaikan itu. Kemudian penghayatan itu kita amalkan di tengah-tengah dunia, lingkungan dan kehidupan sehari-hari, kini dan di sini.
6.  Alkitab tidak dapat dijadikan buku pegangan ilmiah, karena ia adalah buku iman yang menyangkut sejarah penyelamatan Allah, artinya ia adalah buku yang men-ceriterakan bagaimana Allah menyatakan diri-Nya dan kehendak-Nya untuk menyelamatkan umat manusia dan alam semesta.
     Alkitab dengan demikian tidak boleh dipertentangkan de-ngan ilmu pengetahuan.
7.   Di dalam kehidupan kita terdapat bermacam-macam nilai yang sering merupakan kaidah hidup, misalnya: struktur masyarakat, hubungan kekerabatan adat-istiadat, dan lain-lain. Firman Allah adalah satu-satunya kaidah yang menguji dan menentukan berlakunya kaidah-kaidah yang lain bagi kehidupan Kristen, baik perorangan, maupun persekutuan.


[1]     Yoh. 1:1; Luk. 2:1-20; Yoh. 1:12; 3:16, 18; Luk. 2:29-32; bnd. Yes. 42:6; 49:6; Mat. 1:22, 23; Rm. 4:23, 24; Ibr. 1:1,2.
[2]     Mzm. 8:2, 10; 19:2 Rm. 1:19-21; Kis. 14:17; 17:26-28; Yoh. 17:25; Ef 2:1-3 Yoh. 14:6, 9; Mat. 11:27; Rm. 8:15, 16; Gal. 4:6-7.
[3]     2Tim. 3:16; Ibr. 1:1; 2Ptr. 1:21; Rm. 1:16, 17; 15:4; Mat. 1:22, 23; Luk. 24:27; Yoh. 5:39-40.
[4]     Yoh. 20:31; Rm. 1:16-17; 2Tim. 3:16-17; Ibr. 4:12; 10:15-16; Mzm. 19:8-15; 119:105.
[5]     2Ptr. 1:20-21; bnd. 2Tim. 3:16; 1Tes. 2:13; 2Tes. 2:15; Luk. 10:16.
[6]     Mi. 6:8; Zakh. 7:9-10; 2Tim. 2:9; 3:14-17.
[7]     Luk. 2:1-2; Yoh. 1:1-2, 14; 20:30-31.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar