Rabu, 30 Mei 2012

Penebusan


Penebusan


1.   Yesus Kristus, Allah Anak, meninggalkan kemuliaan-Nya dan mengosongkan diri-Nya dengan jalan menjadi manu-sia sejati.[1]
2.  Manusia sejati ialah manusia yang sama seperti kita, kecuali dalam hal dosa. Ia tidak berdosa tetapi Ia telah menanggung kutuk dosa kita, supaya di dalam Dia kita di-benarkan di hadapan Allah.[2]
3.  Di dalam kehidupan dan pekerjaan Yesus Kristus, Kerajaan Allah telah hadir di antara manusia yang tanda-tandanya ialah, antara lain: penyembuhan orang sakit, pembangkitan orang mati, pengusiran setan-setan dan pemberitaan Kabar Baik.[3]
4.  Di dalam pekerjaan penyelamatan-Nya, Yesus Kristus telah mengalami kehidupan manusia dengan segala kehinaannya, kelemahannya dan sengsaranya, bahkan Ia dicobai dalam segala hal, tetapi Ia tidak berbuat dosa.[4]
5.   Yesus Kristus telah menanggung kutuk murka Allah atas dosa kita melalui penderitaan-Nya sampai mati di kayu salib dan bahkan turun ke dalam kerajaan maut. Semua-nya itu dibuat-Nya untuk menggantikan kita dan dengan itu Ia menebus kita dari kuasa maut menjadi milik-Nya.[5]
6.  Yesus Kristus telah bangkit dari antara orang mati. Keme-nangan dan kebangkitan-Nya adalah jaminan pembena-ran kita di hadapan Allah dan jaminan kebangkitan kita pada akhir zaman. Dengan demikian kita ikut menang dan bangkit bersama Kristus kepada kehidupan yang baru, kini dan mati.[6]
7.   Keselamatan dan kesejahteraan kita kini dan nanti tidak tergantung pada persembahan-persembahan, seperti: kur-ban binatang, amal, dan kebajikan serta kesalehan kita. Orang berdosa dibenarkan di hadapan Allah, hanya oleh kurban Yesus Kristus.[7]
8.  Yesus Kristus yang bangkit, telah naik ke sorga menjadi Pengantara dan dilantik menjadi Raja. Kepada-Nya telah diserahkan segala kuasa, baik di sorga maupun di bumi. Sebagai Pengantara Ia menjadi Juru Syafaat kita, me-nyediakan tempat bagi kita dan merupakan jaminan kebangkitan manusia seutuhnya. Dari sana Ia akan datang kembali sebagai Hakim.[8]
9.  Dengan perantaraan Roh Kudus, Yesus Kristus menyertai kita senantiasa sampai akhir zaman.[9]

Penebusan


1. Manusia berada di bawah kuasa maut karena dosa. Kalau ia mau hidup, maka ia harus menebus dirinya. Penebusan itu tidak mungkin ia penuhi, sebab itu ia perlu ditebus dengan kematian manusia lainnya. Untuk itulah Allah menjadi manusia sejati artinya Anak Allah yang adalah Allah benar menjadi manusia yang tanpa dosa yaitu Yesus Kristus. Ia adalah manusia sejati dan manusia benar.
     Kalau Yesus Kristus bukan manusia maka manusia belum memenuhi tuntutan Allah. Manusia Yesus sudah mati untuk menebus manusia lainnya. Dengan demikian Ia sudah memenuhi tuntutan hukuman atas manusia.
     Ia telah memperoleh kehidupan melalui kebangkitan-Nya. Di dalam Dia kita mati bagi dosa dan di dalam kebang-kitan-Nya kita memperoleh kehidupan baru, kita dibenar-kan di hadapan Allah. Utang dosa kita dihapuskan karena kita sudah ditebus-Nya. Segala usaha kita untuk membe-narkan diri di hadapan Allah dalam bentuk persembahan-persembahan adalah sia-sia, karena kita dibenarkan di ha-dapan Allah hanya oleh kurban Yesus Kristus.
2.  Menjadi milik Tuhan sudah diungkapkan dalam inti Pengakuan: Yesus Kristus itulah Tuhan dan Juruselamat. Ia yang berdaulat atas kehidupan kita (Rm. 14:8).
3.  Kehadiran Yesus adalah kehadiran Kerajaan Allah. Kehi-dupan baru adalah kehidupan Kerajaan Allah yang harus dinampakkan. Zaman akhir sudah ada dan kehidupan kita sekarang ini adalah kehidupan yang tertuju ke depan, artinya kita hidup dari pengharapan yang pasti akan Kerajaan Allah oleh dan di dalam Kebangkitan Yesus Kristus (Rm. 6:4).
     Kehidupan baru adalah soal sekarang dan bukan hanya soal nanti. Kesempurnaan dan kepenuhan kehidupan baru itulah yang kita nantikan.
4.  Kuasa-kuasa kegelapan masih menampakkan kehadiran-nya. Kehidupan ini masih penuh dengan hal-hal yang bertentangan. Kuasa maut masih merupakan kenyataan, tetapi sengat maut pada hakikatnya sudah ditelan oleh kemenangan Yesus Kristus. Segala sesuatu sudah berada di bawah pemerintahan dan kuasa Kristus.


[1]     Flp. 2:5-7; - bnd. Yoh. 1:10, 11, 14; 3:16.
[2]     Mat. 1:18-25; Luk. 2:1-20; 2 Kor. 5:21; Gal. 4:4-5; Yoh. 1:14; Ibr. 4:15; 1Ptr. 3:18
[3]     Luk. 4:18-19; Yes. 61:1-2; Luk. 11:20; 17:21
[4]     2Kor. 5:21; Ibr. 4:15.
[5]     Gal. 3:10, 13; Ef. 4:9; 1Ptr. 3:18; 1Kor. 15:3-4, 54-55 - bnd. Yes. 53:4-5; 1Kor. 6:20; Rm. 14:8, 9.
[6]     Mat. 28:1-10; Mrk. 16:1-8; Luk. 24:1-12; Yoh. 20:1-10; 1Kor. 15; Rm. 6:4, 8; 1Kor. 6:14; 2Kor. 4:14; 5:17.
[7]     Mzm. 40:7; 51:18-19; Ams. 21:3; Yes. 1:11; Hos 6:6; Mat. 9:13; Ef 5:2; Tit. 3:5; Ibr. 9:26; 10:10, 12, 14
[8]     Mat. 28:18; Flp. 2:9-11; 1Tim. 1:17; 6:15; Why. 15:3; 17:14, 1Tim. 2:5-6; Ibr. 8:6. Kis. 10:24; 1Ptr. 4:5; Why. 20:12-13.
[9]     Mat. 28:20; Yoh. 14:16.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar