Rabu, 30 Mei 2012

Alkitab


Alkitab



1.     Alkitab yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru merupakan kesaksian yang menyeluruh mengenai Allah yang menyatakan diri, kehendak dan karya penciptaan, pemeliharaan dan penyelamatan-Nya kepada manusia, dan juga mengenai jawaban manusia terhadap-Nya. Kesaksian yang menyeluruh ini berpusat pada Yesus Kristus ”Firman yang menjadi manusia” (Yoh. 1:14). Dengan demikian pemahaman mengenai isi Alkitab termasuk pemahaman atas bagian-bagiannya harus selalu dilihat sebagai satu kesatuan.
2.    Kesaksian itu telah terjadi dengan kuasa dan bimbingan Allah sendiri melalui Roh Kudus yang menyertai dan mengilhami para penulis Alkitab (2Ptr. 1:21; 2Tim. 3:16). Kesaksian itu telah menggunakan bentuk-bentuk dan unsur-unsur kemanusiaan dan kebudayaan pada lingkup sejarah tertentu; namun, kebenaran kesaksian Alkitab ter-sebut melampaui batas-batas ruang dan waktu.
3.    Sebagai Firman Allah, Alkitab mempunyai kewibawaan tertinggi, dan menjadi ”pelita pada kaki dan terang pada jalan” orang-orang percaya (Mzm. 119:105) serta menjadi dasar dan pedoman bagi perbuatan dan kehidupan orang beriman (2Tim. 3:16-17). Oleh karena itu orang-orang percaya baik pribadi maupun bersama-sama harus mem-bacanya, merenungkannya siang dan malam (Mzm. 1), berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memahami, menghayati dan melaksanakannya dengan benar dalam iman dan ketaatan kepada Allah dalam Yesus Kristus. Jadi Alkitab itu bukanlah jimat atau kitab ramalan. Seba-gaimana Roh Kudus rela menyertai dan membimbing para penulis Alkitab, serta memimpin manusia untuk percaya kepada Yesus Kristus, maka pemahaman yang benar mengenai isi Alkitab serta penghayatan dan pelaksanaannya di dalam kehidupan sehari-hari juga hanya akan terjadi atas bimbingan Roh Kudus (1Kor. 12:3; Yoh. 16:15; 2Ptr. 1:20-21).

*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar