Alkitab
1.
Alkitab yang
terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru merupakan kesaksian yang
menyeluruh mengenai Allah yang menyatakan diri, kehendak dan karya penciptaan,
pemeliharaan dan penyelamatan-Nya kepada manusia, dan juga mengenai jawaban
manusia terhadap-Nya. Kesaksian yang menyeluruh ini berpusat pada Yesus Kristus
”Firman yang menjadi manusia” (Yoh. 1:14). Dengan demikian pemahaman mengenai
isi Alkitab termasuk pemahaman atas bagian-bagiannya harus selalu dilihat
sebagai satu kesatuan.
2.
Kesaksian itu telah
terjadi dengan kuasa dan bimbingan Allah sendiri melalui Roh Kudus yang
menyertai dan mengilhami para penulis Alkitab (2Ptr. 1:21; 2Tim. 3:16).
Kesaksian itu telah menggunakan bentuk-bentuk dan unsur-unsur kemanusiaan dan
kebudayaan pada lingkup sejarah tertentu; namun, kebenaran kesaksian Alkitab
ter-sebut melampaui batas-batas ruang dan waktu.
3.
Sebagai Firman
Allah, Alkitab mempunyai kewibawaan tertinggi, dan menjadi ”pelita pada kaki
dan terang pada jalan” orang-orang percaya (Mzm. 119:105) serta menjadi dasar
dan pedoman bagi perbuatan dan kehidupan orang beriman (2Tim. 3:16-17). Oleh
karena itu orang-orang percaya baik pribadi maupun bersama-sama harus
mem-bacanya, merenungkannya siang dan malam (Mzm. 1), berusaha dengan
sungguh-sungguh untuk memahami, menghayati dan melaksanakannya dengan benar
dalam iman dan ketaatan kepada Allah dalam Yesus Kristus. Jadi Alkitab itu
bukanlah jimat atau kitab ramalan. Seba-gaimana Roh Kudus rela menyertai dan
membimbing para penulis Alkitab, serta memimpin manusia untuk percaya kepada
Yesus Kristus, maka pemahaman yang benar mengenai isi Alkitab serta penghayatan
dan pelaksanaannya di dalam kehidupan sehari-hari juga hanya akan terjadi atas
bimbingan Roh Kudus (1Kor. 12:3; Yoh. 16:15; 2Ptr. 1:20-21).
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar